Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 20:50:44【Resep】128 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(1355)
Artikel Terkait
- Ahli gizi bagikan kiat mengolah makanan yang memengaruhi kalori
- Ketua PWI Pusat ingatkan wartawan terapkan kode etik dalam pemberitaan
- Perempuan salah satu pilar keberhasilan Program MBG
- Gubernur Jateng minta Festival Mangga Pemalang jadi kegiatan tahunan
- 11 SPPG 3T di Karimun dalam proses pembangunan
- 1.281 KK terdampak banjir yang menerjang dua desa di Lumajang
- Atasi gejala angin duduk dengan tepat: Pertolongan dan pencegahannya
- Pendaftaran film santri di SANFFEST 2025 dimulai 10 November 2025
- CP Group Thailand yakin pada pasar China yang luas dan terbuka
- Polres Cianjur duga kebakaran berasal dari truk tangki BBM
Resep Populer
Rekomendasi

DPR ingatkan Kemenhan agar gandeng BPOM distribusi vitamin ke SPPG

Album Asia: Laos sambut Festival That Luang

Dokter nyangakan definisi label "sehat" pada kemasan ngak jelas

Komisi VIII: Perjuangkan fasilitas layak untuk jemaah haji Indonesia

DPR dorong kemandirian gula nasional dari hulu ke hilir

1.281 KK terdampak banjir yang menerjang dua desa di Lumajang

Baznas RI terjunkan tim bantu warga terdampak banjir Cisolok Sukabumi

Isaiah Hartenstein raih penghargaan Bob Lanier Community Assist